Senin, 02 Mei 2011

Galau

Mulai bosan dengan rutinitas selama seminggu, berangkat pagi buta di hari senin, bekerja selama lima hari sampai hari jumat, kadang-kadang pulang hari Rabu terus berangkat lagi di kamis Subuh, sungguh telah menghabiskan waktu ku, yang kini menjadi hak istriku. Hadoooh...
Terus berusaha memutar otak, kira-kira usaha apa yang mau mulai dirintis, dengan modal yang seadanya dan tidak terlalu besar, karena pada saat ini yang menjadi prioritasku adalah mempersiapkan dana untuk proses kelahiran anak pertamaku.
Beberapa tab di mesin pencari kubuka dengan key word usaha sampingan, usaha rumahan, bisnis online dan lain-lain, mencoba menerawang, mencari kesempatan, memaksimalkan peluang, dari mulai bisnis tiketing online, cuci steam motor, cuci helm, sampai jualan kerupuk via internet.
Anehnya setelah beberapa opsi yang kulihat, hasilnya hanya ketakutan yang semakin besar, takut tak berhasil, takut tak laku, takut kurang biaya, takut memulai, TAKUT UNTUK BERHASIL....
Sepertinya otak yang takut ini butuh pencerahan Mario Teguh atau Tung Desem, biar fresh biar kuat biar mampu menghapus dan meminimalisir semua ketakutan yang semakin lama semakin menjadi-jadi.
Ihdinasirratal Mustaqim, ya Allah tunjukan jalan-Mu, aku ingin keluar dari ketidakberdayaan ini, aku ingin berhasil, keluar dari keseharianku yang semakin membosankan ini...
Semoga saja kegalauan ini bisa hilang dengan cepat, merubah takut menjadi Selalu Siap untuk berhasil. Ya Allah, gerakan hatiku untuk merubah takdirku...

Rabu, 20 April 2011

3mpat bulan-an

it's been almost half year, I proudly become a husband and soon will be a father. tak terasa waktu bergulir begitu cepat, bagai lesakan tembakan bebas C. Ronaldo sewaktu Real Madrid bermain imbang dalam el classico 1-1 di Santiago Bernebeu. Walaupun urung berbuah gol dan tidak pula merubah skor, tapi memang cepat sekali.. hehehe
My wife, an English teacher, has her fabulous three months of morning sickness. Iba rasanya, ketika tiap bangun pagi, lari-lari menuju tempat air harus mengeluarkan lagi susu, nasi, kue dan semua yang dikonsumsi one day before, semua tanpa tersisa. fiuh, ternyata memang perjuangan golongan hawa, kaum ibu begitu berat. ingin rasanya sejenak menggantikan peran nya, tapi memang istriku istri nomer satu di Indonesia. Selalu, setiap ada kesusahan buru-buru mengusap jabang bayi, seraya berucap, "sabar ya utun!".
Subhanallah, itulah mungkin kenapa agama meninggikan status ibu, dan ungkapan surga ada di bawah kaki ibu rasanya tidak berlebihan.
Usia kandungan istri ku sebentar lagi memasuki bulan ke empat, rasa mual sudah agak berkurang, walaupun belum seratus persen seperti sedia kala sebelum mengandung. makanan, minuman tidak terlalu banyak yang dikeluhkan, bahkan jengkol pun sudah masuk sekarang.. hehehe... terlepas dari morning sick yang sudah berlalu, banyak masukan dari teman maupun saudara-saudara untuk mengadakan ritual empat bulanan, yang katanya wajib..
Sunah, wajib apa hanya adat saja? who knows...

Selasa, 18 Januari 2011

Lari Pagi

tanpa kusadari ternyata fikiran ku sudah berlari, berlari pagi. sudah lama tidak berolahraga, melatih kembali otot-otot yang kini agak sedikit mengendur. menjelajahi alam bawah sadar, merangkum imajinasi, mengelilingi mimpi memang ternyata cukup melelahkan. Lima putaran habis kulahap, layaknya seorang atlet, stretching, warming up ku lakukan sebelum menginjak acara inti. Tak terbayang sebelumnya, mungkin karena sudah lama tidak berlatih, lelah sepertinya begitu leluasa menggerogoti bagian terdalam di dada sebelah kiri. Fiuh!!

Untung saja sudah kuperkirakan sebelumnya, satu botol air surga, satu bungkus roti belanda dan lotion penghilang rasa sakit, ku bawa ke arena ini. Ku keluarkan semua, tanpa curiga, ada racun atau tidak (hehehe) ku lahap roti itu,yang dengan seketika terasa memberikan kehidupan baru, senang kurasa, lelah pun pergi entah kemana. hanya ada perasaan bahagia yang tinggal di sana, kulahap semua, baru kusadari ternyata selalu ada konsekwensi dari semua hal, kenyang setelah makan, sedikit rasa "meleg" di tenggorokan, ah untungnya masih ada perbekalan lain yang selalu kubawa kemanapun aku melangkah saat ini, walaupun belum dalam, mungkin sangat minim, tapi cukuplah untuk melegakan penyumbat yang tinggal sementara di tenggorokan kehidupan baru ini. kuteguk beberapa kali, sudah hampir habis. Ku bergegas pulang.

Sampai di rumah, baru sejenak beristirahat, pegal datang menyambangi, sudah lama katanya tidak bertemu dan hendak bertamu pada hari itu. sebenarnya enggan kutemui, tapi tamu harus selalu diperlakukan bak raja, kupersilahkan masuk kita ngobrol ngalor-ngidul membicarakan masa lalu, kebiasaan-kebiasaan dulu. tak terasa beberapa waktu terlewati begitu saja, aku lelah sebaiknya kau pergi saja sekarang! tapi dia insist untuk stay, masih kangen katanya, WTF! Ku keluarkan saja lotion penghilang rasa sakit yang terbuat dari campuran minyak kayu putih dan lotion yang diramu khusus istriku tercinta, kupinta kau mengoleskannya sedikit di setiap jengkal tubuhku biar pegal-pegal itu pergi dan tidak datang lagi..